Pesona Bali : Desa Trunyan
Hello guys!
Wah udah lama banget nih ga posting di blog ini, maklumlah karena mulai awal tahun 2014 jadwal sini udah hectic banget. Saking hectic-nya, sampe lupa kalo sini punya blog 😅😅
Tapi kali ini kita nggak posting tentang game dulu, karena bawaan tugas kuliah makul semester pendek "Sistem Informasi Pariwisata", jadi aku I Putu Mahendra Teguh Sanjaya (150030343) bareng kawan-kawan aku Ida Bagus Putu Pranaka Manuaba (150030029) dan I Dewa Gede Raka Murdiarta (150030489) bakal posting mengenai salah satu tempat wisata di tanah kelahiran kita, Bali, yang bisa dikatakan menarik, misterius, namun mempesona dan bikin penasaran, apa itu? Yup, Desa Trunyan!
Desa Trunyan adalah sebuah desa di Bali yang berlokasi di
tepi timur Danau Batur, sebuah danau kaldera di Kabupaten Kintamani, Bali
Tengah, Indonesia. Desa ini adalah salah satu rumah orang Bali Aga yang paling
terkenal, selain Desa Tenganan dan Sambiran. Trunyan terkenal karena tradisinya
yang unik terhadap mayat, di mana mayat diletakkan di atas tanah terbuka,
ditutupi dengan kain dan kanopi bambu, dan dibiarkan membusuk. Trunyan sendiri
berasal dari 2 kata yaitu "Taru" yang berarti "kayu" dan
"Menyan" yang berarti "wangi", jadi Desa Trunyan diambil
dari nama pohon yang tumbuh di sekitar desa, tumbuhan tersebut mengeluarkan bau
wangi, yang konon merupakan penyebab atau sebagai penetralisir sehingga jenazah yang
dibiarkan diruang terbuka tidak mengeluarkan bau.
Desa Trunyan terletak sekitar 65 km dari Denpasar atau
sekitar 2.5 jam perjalanan dengan kendaraan bermotor. Disini sudah tersedia
perahu bermotor yang bisa disewa, tukang perahu siap membawa kita menyeberangi
Danau Batur untuk menuju Desa Trunyan, butuh waktu sekitar 20 menit menuju
lokasi. Karena ini adalah satu-satunya alat transportasi yang ada untuk menuju
ke lokasi, karena akses lewat jalan darat ke Desa Trunyan sangat sulit karena
dikelilingi oleh perbukitan di tepi danau Batur. Memang untuk menuju Desa
Trunyan, kita harus menyebrang dari dermaga di desa Kedisan, dengan menggunakan
perahu motor tradisional. Namun dijamin perjalanan wisata ini sangat
menyenangkan kawan, sambil menikmati lembah-lembah bukit dengan kondisi hutan tropis
yang lebat, menjadikan ini pengalaman petualangan yang seru!
Dari kejauhan, kita dapat melihat kelompok-kelompok rumah di
bibir Danau Batur sebelah timur. Kehidupan masyarakat Desa Trunyan masih
terbilang tradisional, dengan petani dan nelayan sebagai mata pencaharian mayoritas
masyarakat Desa Trunyan. Meskipun kurang sentuhan modernisasi, namun masyarakat
Desa Trunyan sangat ramah dan sopan kepada pengunjung, sehingga timbul kesan
positif dari pengunjung karena merasa diterima ketika berkunjung ke desa ini.
Ditambah lagi dengan adanya penjaga makam Trunyan yang akan dengan senang hati
menjelaskan apa saja yang perlu diketahui oleh pengunjung mengenai Desa
Trunyan.
Mengenai tradisi unik yang ada di Desa Trunyan, yang
meletakkan jenazah di tanah terbuka, tradisi ini masih dilakukan secara
turun-temurun sampai sekarang ini. Pemakaman dilakukan dengan meletakkan
jenazah diatas tanah di bawah pohon taru Menyan di alam terbuka atau dikenal
dengan istilah ”mepasah”. Pemakaman dengan cara mepasah dilakukan jika sang
mayat pada waktu meninggal telah berumah tangga, masih bujangan, atau anak
kecil dimana gigi susunya telah tanggal. Sedangkan pemakaman dengan cara
dikubur, dilakukan jika pada waktu meninggal, sang mayat mengalami cacat pada
tubuhnya, atau pada saat mati terdapat luka serta belum sembuh seperti misalnya
terjadi pada tubuh penderita penyakit cacar, lepra dan lainnya. Meninggal
secara tidak wajar seperti kecelakaan, dibunuh atau bunuh diri juga akan
dikubur, termasuk juga anak kecil yang gigi susunya belum tanggal. Walaupun disana kita bisa menemukan banyak mayat dan tulang-tulang berserakan, tapi tak sedikitpun tercium bau busuk ala mayat, karena keberadaan pohon Trunyan yang mengeluarkan bau wangi itu tadi. Unik bin ajaib, ya?
Desa Trunyan merupakan ciri khas wisata Bali yang memiliki
nilai yang unik. Budaya serta tradisi orang Bali Aga asli Desa Trunyan ini
sangat menarik bagi wisatawan, bahkan bagi warga lokal Bali sekalipun, sehingga
desa ini menjadi salah satu tujuan wisata unik di Bali. Jika kawan-kawan adalah pecinta alam
dan wisata budaya dan ingin menikmati sebuah budaya dan tradisi unik di Bali, ayo datang ke Desa Trunyan! 😄
Sumber :
1. http://www.balitoursclub.com/berita_94_Trunyan.html
2. abouttrunyan.blogspot.co.id/2016/02/daya-tarik-desa-truyan.html?m=1
3. https://www.youtube.com/watch?v=ll8ZsYupCHg
Komentar
Posting Komentar